Jenis Ular Paling Berbahaya di Dunia

Jenis Ular Paling Berbahaya di Dunia, Ular merupakan hewan melata yang dikenal berbahaya namun menurut sebagian orang justru sebaliknya ular merupakan hewan yang bagus dan unik terbukti banyak kolektor yang mengoleksi jenis-jenis ular berbisa. meski demikian kita harus tetap waspada karena bagaimanapun ular berbisa tetap berbahaya jika menggigit manusia.
Pada dasarnya ular dibagi menjadi 2 Jenis yaitu kategori ular berbisa dan ular tidak berbisa. kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang Jenis Ular Paling Berbahaya di Dunia.

1. Rattlesnake
Ular ini dari keluarga viper, dan mampu menyerang hingga 2/3 bagian tubuhnya. Racunya mampu menghancurkan jaringan dan organ. Diamonblack termasuk spesies yang paling berbisa dari jenis ini.

2. Death Adder
Ular ini ditemukan di benua Australia dan Papua New Guinea. Satu gigitan dari ular ini mampu melumpuhkan atau kematian dalam waktu 6 jam, jika tidak diberikan anti racun. Ini adalah kematian serangan tercepat.

3. Viper
Ular ini hampir bisa ditemukan di semua benua. Namun yang paling berbisa dapat ditemukan di Insia. Mereka beraktivitas di malam hari, dan sangat cepat. Gigitannya mampu menyebabkan serangan jantung dan kegagalan pernafasan.

4. Kobra Filipina
Spesies ini merupakan yang paling mematikan di antara spesies kobra lainnya. Racunnya menyebabkan kerusakan saraf, kegagalan pernafasan, dan kematian dalam waktu paling cepat 30 menit setelah terkena gigitan.

5. Ular Tiger
Jenis ular berbisa ini sebagian besar ditemukan di Australia. Jika terkena gigitan ular ini, kemungkinan mati hanya dalam waktu 30 menit. Namun ular ini sangat pemalu, ia akan menghindar jika bertemu dengan makhluk lainnya. Namun akan agresif jika terpojok.

6. Black Mamba
Ular ini hanya bisa ditemukan di benua Afrika. Ular ini sangat agresif, dan sangat mematikan. Ular ini termasuk ular yang sangat cepat. Satu gigitannya, mampu membunuh 10-25 orang dewasa.

7. Taipan
Ular ini tremasuk ular dari benua Australia. Satu gigitannya cukup membunuh 12.000 marmut. Racunnya membuat darah korban menggumpal, sehingga kematian akan berlangsung secara perlahan.

8. Ular Fierce
Ular ini menjadi ular dengan peringkat pertama paling beracun. Satu gigitannya mampu membunuh manusia hingga 100 orang, dan mambunuh 250.000 tikus. Namun ular ini sangat sulit ditemui di alam liar.

Kesimpulannya hewan buas pada dasarnya mempunyai karakter yang liar. maka dari itu meski ular banyak dipelihara manusia tetap perlu diwaspadai terutama bagi anak-anak.
Read More

Prosesi Unik Pesta Lomban Jepara (Syawalan)

Jepara memang mempunyai banyak keunikan budaya lokal daerahnya, selain mebel jepara murah dan berkualitas tinggi juga ada prosesi pesta rakyat yang bernama Lomban. Pesta Lomban telah dilaksanakan oleh warga masyarakat nelayan Jepara bahkan dalam perkembangannya sudah menjadi milik warga masyarakat Jepara. Hal ini nampak partisipasinya yang besar masyarakat Jepara menyambut Pesta Lomban. Dua atau tiga hari sebelum Pesta Lomban berlangsung pasar-pasar di kota Jepara nampak ramai seperti ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ibu-ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan pesta lomban sebagai hari raya kedua. Pedagang bungkusan kupat dengan janur (bahan pembuat kupat dan lepet) juga menjajakan ayam guna melengkapi lauk pauknya.
Malam hari sebelum acara pesta Lomban berlangsung, biasanya diadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Pada saat pesta Lomban berlansung semua pasar di Jepara tutup tidak ada pedagang yang berjualan semuanya berbondong-bondong ke Pantai KartiniPesta Lomban dimulai sejak pukul 06.00 WIB dimulai dengan upacara Pelepasan Sesaji dari TPI Jobokuto.

Upacara ini dipimpin oleh pemuka agama desa Jobokuto dan dihadiri oleh Bapak Bupati Jepara dan para pejabat Kabupaten lainnya. Sesaji itu berupa kepala kerbau, kaki, kulit dan jerohannya dibungkus dengan kain mori putih. Sesaji lainnya berisi sepasang kupat dan lepet, bubur merah putih, jajan pasar, arang-arang kambong (beras digoreng), nasi yang diatasnya ditutupi ikan, jajan pasar, ayam dekeman (ingkung), dan kembang boreh/setaman. Semua sesaji diletakkan dalam sebuah ancak yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah dilepas dengan do’a sesaji ini di”larung” ke tengah lautan, pembawa sesaji dilakukan oleh sejumlah rombongan yang telah ditunjuk oleh pinisepuh nelayan setempat dan diikuti oleh keluarga nelayan, semua pemilik perahu, dan aparat setempat. Pelarungan sesaji ini dipimpin oleh Bupati Jepara.

Tradisi pelarungan kepala kerbau ini dimulai sejak Haji Sidik yang kala itu menjabat Kepala Desa Ujungbatu sekitar tahun 1920. Upacara pemberangkatan sesaji kepala kerbau yang dipimpin oleh Bapak Bupati Jepara, sebelum diangkut ke perahu sesaji diberi do’a oleh pemuka agama dan kemudian diangkat oleh para nelayan ke perahu pengangkut diiringi Bupati Jepara bersama dengan rombongan. Sementara sesaji dilarung ke tengah lautan, para peserta pesta lomban menuju ke “Teluk Jepara” untuk bersiap melakukan Perang Laut dengan amunisi beragam macam ketupat dan lepet tersebut.

Di tengah laut setelah sesaji dilepas, beberapa perahu nelayan berebut mendapatkan air dari sesaji itu yang kemudian disiramkan ke kapal mereka dengan keyakinan kapal tersebut akan mendapatkan banyak berkah dalam mencari ikan. Ketika berebut sesaji ini juga dimeriahkan dengan tradisi perang ketupat dimana antar perahu yang berebut saling melempar dengan menggunakan ketupat. Selanjutnya dengan disaksikan ribuan pengunjung Pesta Lomban acara “Perang Teluk” berlangsung ribuan kupat, lepet, kolang kaling, telur-telur busuk berhamburan mengenai sasaran dari perahu ke perahu yang lain. “Perang Teluk” usai setelah Bupati Jepara beserta rombongan merapat ke Pantai Kartini dan mendarat di dermaga guna beristirahat dan makan bekal yang telah dibawa dari rumah. Di sini para peserta pesta Lomban dihibur dengan tarian tradisional Gambyong dan Langen Beken dan lain sebagainya.

Maksud dari upacara pelarungan ini adalah sebagai sedekah ungkapan rasa terima kasih kepada Allah SWT, yang melimpahkan rezeki dan keselamatan kepada warga masyarakat nelayan selama setahun dan berharap pula berkah dan hidayahNya untuk masa depan. Selain itu pelarungan ditujukan sebagai salah satu bentuk rasa hormat kepada Yang Maha Penguasa ‘sing mbaurekso’ sebagai ruh para leluhur yang mereka percaya dapat menjaga dan melindunginya dari segala ancaman marabahaya dan mala petaka.
Tradisi upacara yang masih bertahan dapat memberi gambaran bahwa masyarakat nelayan masih memegang teguh adat istiadat yang diwarisi secara turun-temurun. Kepercayaan terhadap leluhur, roh halus merupakan manifestasi keteguhan hati yang masih mengakar pada diri nelayan Jepara dalam hal nguri-uri kebudayaan leluhurnya.
Read More

MENIMBA ILMU DARI KENAKALAN ANAK

pakar Multiple Intelligences, Thomas Armstrong mengatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak. Pendapat Thomas Armstrong itu ditujukan buat para guru, tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas.

Image Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang dari anak-anak adalah dengan mengamati "kenakalan" mereka di kelas. Kenakalan anak adalah semacam "seruan pemberontakan" terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan. Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diterapkan kepadanya tidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka, mereka berteriak minta tolong. Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakukan hal-hal yang dianggap orang dewasa sebagai kenakalan.


Kalau diamati, ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya. Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda kata-kata. Anak yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya. Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya.

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka. Pada saat jadwal anak tidak diatur secara eksternal oleh orang lain, anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya. Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya. Oleh karena itu, aktivitas mereka menunjukkan bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka.

Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana. Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah. Walaupun kita bukan ahli psikologi, setidaknya, kita dapat belajar semakin mengenal anak-anak kita. Dengan demikian, kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita.
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Designed by Andre Putra | Copyright of Artikel Buat Kita.

My Stats